Upaya Peningkatan Minat Budidaya Tanaman pada Generasi Muda Melalui Kegiatan Kidsfarm KMSEP di SD Protojayan II

Oleh : Ulin Nuha Diah W dan Xenia Ezra A

Sebagai negara agraris, pertanian merupakan salah satu sektor dengan jumlah potensi pengembangan yang tinggi di Indonesia. Melalui pertanian, kebutuhan manusia mulai dari pangan hingga bahan baku industri dapat terpenuhi dengan baik. Meskipun memegang peran yang krusial, pertanian masih belum dapat menjadi sektor yang menjanjikan bagi kesejahteraan pekerjanya. Petani masih sering dihadapkan pada permasalahan yang rumit baik dari segi budidaya, pemasaran, maupun akses sarana prasarana yang menyebabkan pertanian kurang efektif dan efisien. Salah satu penyebab fenomena ini yaitu pertanian di Indonesia masih didominasi oleh petani tua atau dikenal dengan krisis regenerasi petani.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2022, jumlah penduduk Indonesia yang berada dalam kategori umur pemuda menunjukkan angka 65,82 juta. Namun, dari besarnya jumlah tersebut, hanya 18 persen yang bekerja di sektor pertanian. Oleh sebab itu, diperlukan adanya peningkatan kualitas kinerja pertanian melalui edukasi dan pengenalan potensi pertanian pada generasi muda. Edukasi terkait bertani atau budidaya pertanian sebaiknya dimulai dari lingkup terkecil (keluarga) hingga lingkup yang lebih besar sehingga pentingnya ketahanan pangan dan pengetahuan dasar pertanian dapat ditanamkan pada diri setiap orang. Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut, Keluarga Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (KMSEP) melalui Departemen Pengabdian Masyarakat berhasil menyelenggarakan program kerja ‘Kidsfarm’ yang bertujuan untuk memberikan edukasi budidaya tanaman sayur dengan sasaran program, yaitu anak-anak di tingkat sekolah dasar.

Mengenal Kidsfarm
Kidsfarm merupakan salah satu program kerja Departemen Pengabdian Masyarakat yang bertujuan untuk memperkenalkan pertanian kepada anak-anak, khususnya anak-anak di sekolah dasar. Dalam kegiatan Kidsfarm, hal-hal mengenai pertanian, misalnya jenis tanaman dan teknik budidayanya akan diajarkan kepada anak-anak di sekolah dasar sehingga diharapkan mereka mulai mengenal dunia pertanian. Selain itu, Kidsfarm juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap pertanian pada diri anak-anak sekolah dasar. Sejalan dengan tujuan tersebut, Kidsfarm tahun ini mengusung tema “Mengenal Tanamanku, Menyayangi Bumiku.” Dari tema tersebut terselip harapan bahwa anak-anak dapat lebih mengenal tanaman dan mengetahui seberapa penting tanaman dalam kehidupan sehingga diharapkan mereka dapat lebih menyayangi bumi.

Persiapan pelaksanaan Kidsfarm diawali dengan perencanaan internal program oleh Departemen Pengabdian Masyarakat. Pemilihan sasaran kegiatan dilakukan dengan pertimbangan bersama mitra kelompok tani binaan yang berada di wilayah kecamatan Prambanan. Setelah diskusi bersama dengan pihak-pihak terkait, maka diputuskan bahwa kegiatan akan dilakukan di SDN Protojayan II yang terletak di Sorgedug, Madu Rejo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman, DIY.
Rangkaian kegiatan pertama Kidsfarm di SDN Protojayan II dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Mei 2023. Selain atas diskusi dengan pihak-pihak terkait, dipilihnya SDN Protojayan II sebagai lokasi Kidsfarm adalah karena Kidsfarm sebelumnya telah diadakan di sekolah dasar tersebut. Hal tersebut karena telah terjalin relasi antara KMSEP dengan SDN Protojayan II yang mana hubungan ini harus dijaga dengan baik. Pelaksanaan Kidsfarm diusahakan untuk menyesuaikan jam belajar mengajar siswa. Oleh karena itu, rangkaian kegiatan Kidsfarm dimulai pada pukul 08.30 dan berakhir pukul 11.45 WIB. Peserta Kidsfarm kali ini terdiri dari anak-anak kelas 3 dan 4 yang berjumlah sekitar 38 anak.

Materi dan Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan kids farm ini memiliki dua cakupan materi utama yang ingin disampaikan, yaitu mengenai pengenalan tanaman sayur dan proses budidayanya serta pengenalan proses daur ulang. Pada pengenalan proses budidaya tanaman khususnya sayur, peserta dijelaskan terkait materi penanaman, perawatan, hingga pemanenan sayur. Selanjutnya, peserta diajarkan mengenai proses daur ulang untuk mengubah sampah anorganik atau bahan bekas menjadi suatu barang yang bermanfaat. Praktik dari materi ini adalah dengan kreasi galon bekas menjadi pot hias tanaman sayur sebagai tempat menanam tanaman untuk rangkaian kegiatan Kidsfarm selanjutnya.

Antusiasme dan Partisipasi Peserta

Antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan ini sangat baik. Para peserta tertarik dan bersemangat untuk mendaur ulang barang bekas yang ada di sekitar mereka menjadi media budidaya tanaman. Bagi peserta, kegiatan bertanam ini tergolong kegiatan yang baru karena mereka jarang melakukannya sehari-hari. Salah satu peserta, Bagas (10) menuturkan, “Di rumahku banyak tanaman kak, tapi yang ngerawat ibuku jadi aku nggak pernah ikut membantu. Tapi nanti aku mau nyoba nanem deh kak di rumah pakai pot botol” Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan menanam itu menyenangkan, tetapi memang jarang mereka lakukan di rumah karena orang tua kurang mengenalkannya. Program pengenalan budidaya tanaman ini perlu dilakukan untuk mengenalkan pertanian pada generasi muda.

Harapan dari Kegiatan Kidsfarm
Melalui kegiatan Kidfarms diharapkan anak-anak dapat menyukai dan lebih peduli dengan pertanian. Kemal (19), selaku ketua pelaksana Kidsfarm menuturkan, “Harapanku adik-adik bisa lebih tertarik ke pertanian. Apalagi di daerah ini banyak lahan pertaniannya, di masa depan mereka bisa ngembangin lahan pertanian itu supaya nggak cuma fokus ke padi.” Dari penuturan Kemal tersebut, terselip harapan bahwa apa yang telah diajarkan selama Kidsfarm diharapkan dapat bermanfaat untuk masa depan anak-anak SDN Protojayan II.


Daftar pustaka
Ramadani, K.D., R. Agustina, N.P. Sulistyowati, A.P.L. Girsang, N.R. Sari, S.W. Nugroho, dan H. Wilson. 2022. Statistik Pemuda Indonesia 2022. Badan Pusat Statistik.