KEMENTAN
KUATKAN FUNGSI BPP KOSTRATANI SEBAGAI PUSAT KONSULTASI AGRIBISNIS, BERHARAP
PEMASARAN PETANI SEMAKIN PRAKTIS

 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi pada acara Mentan Sapa Petani dan Penyuluh Pertanian (MSPP), Jumat (20/5/22) secara virtual dari AOR BPPSDMP.

          Kementerian Pertanian (Kementan) Indonesia berupaya memaksimalkan program pembangunan pertanian melalui transformasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi BPP Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani). Kostratani merupakan pusat pembangunan pertanian di tingkat kecamatan sebagai bentuk optimalisasi tugas, fungsi, dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang dicetuskan oleh Kementerian Pertanian. Hal ini dilakukan melalui inovasi teknologi, sarana prasarana, peraturan perundang-undangan hingga sumber daya manusia dalam sektor pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengajak para petani untuk memanfaatkan BPP Kostratani, khususnya dalam melayani kebutuhan terkait wawasan dan pengetahuan untuk mengembangkan usaha agribisnis pelaku utama dan pelaku usaha di bidang pertanian. Menurutnya, pengetahuan yang dimiliki oleh sumber daya manusia (SDM) pertanian harus terus ditingkatkan seiring berkembangnya industrialisasi secara global. Peningkatan kapasitas dan pengetahuan sumber daya manusia pertanian diharapkan dapat membawa perubahan yang lebih baik di sektor pertanian, misalnya dengan penerapan teknologi pada kegiatan penanaman, pra-panen, panen, dan pasca-panen.

Ketua Umum Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan, Sandi Okta Susila menyatakan bahwa ekonomi berkeadilan dapat dicapai dengan memotong jalur agribisnis pertanian yang awalnya masih melalui tengkulak, bandar, pasar induk, dan lain-lain menjadi hanya melalui distributor dan langsung ke konsumen. Syahrul Yasin Limpo menambahkan bahwa Kostratani bersama dengan BPP sebagai unit terkecil dalam sektor pertanian di kecamatan diharapkan dapat menguatkan kegiatan pertanian  terutama melalui pengembangan usaha agribisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Dalam menjalankan tugasnya, BPP Kostratani memiliki 5 fungsi, yaitu sebagai:

  1. pusat data dan informasi pertanian,
  2. pusat gerakan pembangunan pertanian,
  3. pusat pembelajaran,
  4. pusat konsultasi agribisnis, dan
  5. pusat jejaring kemitraan.

Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, BPP sebagai pusat konsultasi agribisnis sangat penting karena sistem agribisnis yang kokoh perlu dibangun untuk memberdayakan petani dan penyuluh dalam pembangunan pertanian melalui penyediaan pelayanan jasa konsultasi agribisnis dan manajemen usaha tani untuk melayani kebutuhan dalam pengembangan usaha agribisnis di bidang pertanian. Melalui kostratani, pemberdayaan petani untuk mengembangkan sistem agribisnis dapat dilakukan melalui konsultasi  terkait langkah-langkah memilih bisnis, bagaimana menjalani prosesnya, dan inovasi pemasaran produk pertanian yang dihasilkan. Pertanian tidak lagi berfokus untuk menjadi produsen pangan, tetapi juga dapat menjadi sumber mata pencaharian yang menguntungkan bagi tenaga kerja sektor pertanian. Menurutnya, pertanian harus menjadi bisnis yang berkelanjutan dan menarik.  Oleh karena itu, perlu dibangun sistem bisnis pertanian yang kokoh dari hulu sampai hilir dimulai dari pemberdayaan petani dan penyuluh sebagai ujung tombak pembangunan pertanian.

Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat, Entang Sastraatmaja, menyatakan bahwa kostratani telah melakukan beberapa terobosan, seperti mengadakan kerjasama dengan koperasi-koperasi dan perusahaan-perusahaan yang berada di kecamatan, memberikan informasi secara berkala kepada kelompok tani dan gapoktan setiap bulan, serta membuat demplot pada lahan percontohan BPP.

Departemen Keilmuan KMSEP UGM pada Kunjungan Wawancara Kelompok Tani Surya Hijau, Bantul, Rabu (29/06/22).

          Menurut Ibu Binarni, Ketua Kelompok Tani Surya Hijau dalam kegiatan wawancara (29/6), program optimalisasi BPP melalui kostratani sebagai pusat konsultasi agribisnis akan sangat berpengaruh terhadap sistem pemasaran produk pertanian. “Permasalahan kelompok tani sekarang adalah yang dari dinas belum bisa menyelesaikan permasalahan, yaitu kelompok tani bisa panen, tetapi mereka tidak tahu hasil panennya mau diapakan atau dijual ke mana. Maka dari itu, hasilnya hanya dikonsumsi sendiri, dikonsumsi anggotanya, atau hanya diberikan kepada tetangga. Jadi, untuk program yang seperti itu sangat bagus untuk menjembatani petani agar dapat memasarkan hasil panennya secara lebih maksimal”, ungkap Ibu Binarni.

Selain itu,  Kostratani juga dapat menjadi ajang peningkatan pemahaman masyarakat tani terkait penggunaan teknologi. Melalui Kostratani, petani diharapkan dapat termotivasi untuk mengikuti perkembangan zaman. Di era industrialisasi pertanian 4.0 seperti sekarang ini, Kostratani dapat menjadi tempat pembelajaran dan pengenalan beberapa aplikasi untuk petani muda, misalnya Boss Fresh yaitu penjualan retail petani, Nabung Tani yang merupakan pendanaan untuk petani, serta Desa Apps, yaitu aplikasi yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berfungsi sebagai penyedia ruang komunikasi, diskusi, dan edukasi bagi masyarakat tani, penyuluh, ataupun tenaga yang ahli di bidang pertanian.

 

Sumber :

Kurniawan, A. 2022. Kementan Kuatkan Fungsi BPP Kostratani Sebagai Pusat Konsultasi Agribisnis. Diakses dari https://ekbis.sindonews.com/read/776519/34/kementan-kuatkan-fungsi-bpp-kostratani-sebagai-pusat-konsultasi-agribisnis-1653217514

Ramadhan, R. 2022. Kementan Optimalkan Kostratani untuk Bangun Agribisnis. Diakses dari https://www.jurnas.com/mobile/artikel/117985/Kementan-Optimalkan-Kostratani-untuk-Bangun-Agribisnis/

Supianto. 2022. Berdayakan Kostratani untuk Konsultasi Agribisnis, Kementan Dukung Petani Jadi Entrepreneur. Diakses dari https://www.jurnas.com/artikel/117793/Berdayakan-Kostratani-untuk-Konsultasi-Agribisnis-Kementan-Dukung-Petani-Jadi-Entrepreneur/