Pertanian 5.0: Transformasi Digital Menyongsong Pertanian Berkelanjutan
Sumber Foto: Pinterest
Semakin berkembangnya zaman, teknologi dan inovasi juga akan semakin berkembang. Begitu pula teknologi dan inovasi yang digunakan di dalam pertanian. Pertanian di Indonesia mengalami transformasi ke arah yang lebih baik akibat adanya perubahan pola hidup manusia dan pengaruh alam. Saat ini, pertanian di Indonesia telah sampai pada Pertanian 4.0 dan sedang bergerak menuju Pertanian 5.0. Apa itu pertanian 5.0 dan apakah dapat menyongsong pertanian berkelanjutan? Menurut Yunindanova (2022), Pertanian 5.0 adalah revolusi pertanian yang menggabungkan teknologi dan otomatisasi yang berperan dalam menggantikan dan melengkapi aktivitas pertanian. Hal ini diwujudkan dengan mengintegrasikan teknologi canggih seperti Smart Farming atau Precision Agriculture untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan pada bidang pertanian.
Pada dasarnya, Pertanian 5.0 adalah serangkaian sistem pertanian yang mengacu pada penerapan teknologi canggih. Teknologi ini digunakan dalam berbagai inovasi di sektor pertanian untuk mengotomatisasi dan mengintegrasikan seluruh kegiatan pertanian. Dilansir dari bpmbkm.uma.ac.id, teknologi yang menjadi pendorong Pertanian 5.0 adalah Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), robotika, big data dan analitik, serta bioteknologi dan pengeditan genom. IoT digunakan dalam bentuk sensor yang dipasang di lahan pertanian untuk mendapatkan data real-time mengenai suhu, cuaca, kondisi tanah, dan kondisi tumbuhan. Informasi dan data yang diperoleh lalu dikumpulkan menjadi satu big data. Kemudian Al digunakan untuk menganalisis mendalam data yang telah didapatkan oleh IoT dan membantu mengatasi masalah pertanian. Dalam hal robotika, telah hadir robot-robot pintar yang dirancang untuk membedakan gula dan tanaman, melakukan penyemprotan pestisida, pemupukan, dan sebagainya.
Transformasi ke Pertanian 5.0 harus mempertimbangkan tantangan dan hambatan yang akan muncul. Tantangan dan hambatan pada Pertanian 5.0 yang pertama adalah perubahan iklim. Perubahan iklim dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas hasil pertanian serta menyebabkan adanya perubahan pola tanam, gangguan hama dan penyakit, serta ketidakstabilan produksi. Selain itu, keterbatasan infrastruktur teknologi juga menjadi hambatan besar, terutama di daerah pedesaan yang masih memiliki akses internet dan listrik yang terbatas. Pengetahuan dan keterampilan petani dan sumber daya manusia yang belum mampu mengadopsi teknologi digital dan perlu pelatihan khusus untuk dapat memanfaatkan teknologi Pertanian 5.0 secara efektif.
Adanya Pertanian 5.0 akan berdampak ke segala bidang, khususnya pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Teknologi pada Pertanian 5.0 dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi, meningkatkan kualitas hasil pertanian, serta mempermudah pengawasan dan pemantauan tanaman. Dengan demikian, produktivitas pertanian akan meningkat dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Pertanian 5.0 juga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, termasuk petani, ahli pertanian, dan penyuluh pertanian, melalui pelatihan dan pendidikan. Namun disisi lain, keberadaan Pertanian 5.0 akan mengubah permintaan tenaga kerja. Akan terjadi pengurangan sumber daya manusia di sektor pertanian yang memungkinkan terciptanya pengangguran, sehingga penerapan Pertanian 5.0 harus dilakukan dengan bijaksana.
Saat ini pertanian Indonesia telah mengalami berbagai perkembangan dan pemanfaatan inovasi teknologi sebagai persiapan menghadapi Pertanian 5.0. Akan tetapi teknologi yang digunakan masih tertinggal jauh dibandingkan negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, dan China yang sudah menggunakan teknologi mutakhir di pertanian. Melihat hal tersebut, dapat dikatakan bahwa kesiapan Indonesia untuk menghadapi Pertanian 5.0 belum maksimal. Oleh karena itu, sangat diperlukan peningkatan penggunaan inovasi teknologi yang lebih modern, peningkatan sumber daya manusia, mengimplementasikan pertanian ramah lingkungan, serta meningkatkan target pasar. Hal-hal tersebut telah diupayakan Indonesia melalui beberapa program, yaitu program pengembangan teknologi pertanian, program pelatihan petani, dan pengembangan produk pertanian inovatif. Program yang telah ada masih perlu untuk dikembangkan untuk memaksimalkan kesiapan pertanian Indonesia menghadapi Pertanian 5.0.
Penulis: Imelia Barca & Xenia Ezra Amanta
Referensi:
Yunindanova, M. B. 2022. Preparing for Indonesian agricultural transformation in the Society era 5.0. Agrosains, 24(1): 32-36.
Setiawan, S. Y., dan A. P. Wibawa. 2022. Evolusi pertanian di era Society 5.0. Jurnal Inovasi Teknik dan Edukasi Teknologi, 2(11): 516-521.