Student Exchange : Mengulik Kehidupan Mahasiswa Faperta UGM Selama Mengikut Program AIMS

Student Exchange : Mengulik Kehidupan Mahasiswa Faperta UGM Selama Mengikut Program AIMS

Bisa mengikuti AIMS merupakan hal yang sangat luar biasa. Sebab, tidak semua mahasiswa bisa merasakannya. Tinggal di negara asing sebagai mahasiswa akan memberikan pengalaman yang sangat berharga dan tidak akan terlupakan. Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari program exchange satu ini. Ditambah lagi biaya selama menempuh pendidikan di luar negeri tersebut, mulai dari akomodasi, tempat tinggal hingga makan, ditanggung oleh pihak fakultas. Mahasiswa menjadi sangat diuntungkan karena tidak perlu mengeluarkan biaya besar. “Jadi, kesempatan untuk mengikuti AIMS harus dimanfaatkan sebaik mungkin, karena kesempatan itu tidak akan datang untuk kedua kalinya,” tutur Audra, awardee AIMS 2022. read more

Read more
Upaya Peningkatan Minat Budidaya Tanaman pada Generasi Muda

Upaya Peningkatan Minat Budidaya Tanaman pada Generasi Muda Melalui Kegiatan Kidsfarm KMSEP di SD Protojayan II

Oleh : Ulin Nuha Diah W dan Xenia Ezra A

Sebagai negara agraris, pertanian merupakan salah satu sektor dengan jumlah potensi pengembangan yang tinggi di Indonesia. Melalui pertanian, kebutuhan manusia mulai dari pangan hingga bahan baku industri dapat terpenuhi dengan baik. Meskipun memegang peran yang krusial, pertanian masih belum dapat menjadi sektor yang menjanjikan bagi kesejahteraan pekerjanya. Petani masih sering dihadapkan pada permasalahan yang rumit baik dari segi budidaya, pemasaran, maupun akses sarana prasarana yang menyebabkan pertanian kurang efektif dan efisien. Salah satu penyebab fenomena ini yaitu pertanian di Indonesia masih didominasi oleh petani tua atau dikenal dengan krisis regenerasi petani.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2022, jumlah penduduk Indonesia yang berada dalam kategori umur pemuda menunjukkan angka 65,82 juta. Namun, dari besarnya jumlah tersebut, hanya 18 persen yang bekerja di sektor pertanian. Oleh sebab itu, diperlukan adanya peningkatan kualitas kinerja pertanian melalui edukasi dan pengenalan potensi pertanian pada generasi muda. Edukasi terkait bertani atau budidaya pertanian sebaiknya dimulai dari lingkup terkecil (keluarga) hingga lingkup yang lebih besar sehingga pentingnya ketahanan pangan dan pengetahuan dasar pertanian dapat ditanamkan pada diri setiap orang. Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut, Keluarga Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (KMSEP) melalui Departemen Pengabdian Masyarakat berhasil menyelenggarakan program kerja ‘Kidsfarm’ yang bertujuan untuk memberikan edukasi budidaya tanaman sayur dengan sasaran program, yaitu anak-anak di tingkat sekolah dasar. read more

Read more
Belajar dari Petani Samin : Manajemen dan Regenerasi Petani dalam Mendukung Ketahanan Pangan

Belajar dari Petani Samin : Manajemen dan Regenerasi Petani dalam Mendukung Ketahanan Pangan

Oleh : Ulin Nuha Diah W dan Xenia Ezra A

 (Sumber : kumparan.com)

Indonesia terkenal sebagai negara yang memiliki banyak suku bangsa. Dimana setiap suku masih memegang teguh adat istiadatnya masing-masing. Suku-suku tersebut biasanya dikenal sebagai masyarakat adat. Masyarakat adat umumnya bertempat tinggal di pedesaan yang cukup jauh dengan modernisasi yang ada dan umumnya bermata pencaharian utama sebagai petani. Mereka melakukan pertanian dengan berepedoman pada ajaran dan tradisi nenek moyang. Salah satu contoh masyarakat adat yang masih berpegang teguh pada tradisi dalam bertani ialah Petani Samin.  read more

Read more
LAHAN PERTANIAN DI JOGJA MENIPIS, BELI LAHAN JADI SOLUSI STRATEGIS?

LAHAN PERTANIAN DI JOGJA MENIPIS, BELI LAHAN JADI SOLUSI STRATEGIS?

Oleh : Beny Nabila H.F , Intan Ratnasari M , Mirda Mutiara E

Latar Belakang

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang menggantungkan sumber pendapatan daerahnya pada sektor pertanian. Berdasarkan data Badan Pertanahan Nasional (BPN), Yogyakarta memiliki wilayah seluas 3.185,80  km2 dan terbagi menjadi 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Kulonprogo seluas 586,28  km2 (18,40%), Kabupaten Bantul seluas 506,85  km2 (15,91%), Kabupaten Gunungkidul seluas 1.485,36  km2 (46,62%), Kabupaten Sleman seluas 574,82  km2 (18,04%), dan Kota Yogyakarta seluas 32,50  km2 (1,02%). Sementara itu, berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia tahun 2021, Yogyakarta memiliki suhu udara rata-rata sebesar 27,8oC dengan kelembaban, kecepatan angin, dan tekanan udara rata-rata sebesar 76,3%; 3,9 m/detik; dan 985,5 mbar. Selain itu, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November 2021 di Kabupaten Bantul, yaitu sebesar 568 mm3, sedangkan curah hujan terendah terjadi di Kabupaten Kulonprogo pada bulan Mei dan Juli, yaitu sebesar 0 mm3. Hal tersebut menjadikan beberapa lahan di Yogyakarta sangat produktif untuk dijadikan lahan pertanian. read more

Read more